tag:blogger.com,1999:blog-22998576563144022772024-03-12T17:18:24.394-07:00I'm Talking To You In PersonUmmu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.comBlogger130125tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-48562953955596763702020-01-02T19:56:00.001-08:002020-02-21T09:21:42.525-08:002020 ADALAH TAHUN UNTUK MOVE ON<br />
<div class="MsoNormal">
Assalamualaikum. Lama betul tak bertandang ke ruangan ni. Ruang
yang dahulunya selalu menjadi tempat aku meluah dan berkongsi hampir segalanya
yang aku rasa. InshaAllah, aku akan kembali memeriahkan ruang penulisan tanpa
had ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai tempat aku menghimpunkan
segala kisah yang boleh memberi kebaikan kepada semua. Sebenarnya ini bukanlah
satu azam tahun baru aku, tapi lebih kepada salah satu alternative baharu untuk
aku mengawal ketagihan aku terhadap penggunaan media sosial yang berlebihan. Sepanjang
setahun aku perhatikan keadaan aku, dan bila aku buat muzakarah dengan diri
sendiri, aku rasa aku ni terlalu banyak menghabiskan masa di dunia maya
berbanding berpijak di bumi yang nyata. Dan ternyata itu lebih banyak
mendatangkan rasa murung dalam jiwa ini yang makin lama aku rasa aku agak
bergantung dengan dunia maya untuk mengisi kekosongan yang sekian lama
bersarang di hati ini. Dahulu, aku selalu terfikir, kalau aku banyak cari info
melalui media sosial, hari-hari aku akan lebih terisi, aku akan lupa ‘that
loneliness’ yang selama ini aku tanggung sendiri. But somehow aku rasa makin teruk, rasa makin tak matang. Sebab semua benda nak dipost, dikongsi setiap
masa untuk tatapan kenalan maya yang belum tentu faham dengan apa yang kita nak
sampaikan, macam hidup ini dijalani untuk dipertontonkan pada sebanyak mungkin
manusia yang kita kenal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pada masa
yang sama, terus terang ada insan-insan terdekat dengan aku yang buat aku
berasa jauh hati dan dipinggirkan. Terasa seperti tak wujud dalam kehidupan
masing-masing. Hidup ini memang akan rasa ‘down’ dan berat bila kita jauh dari
orang yang kita sayang, nak sayang, sayang sangat-sangat tapi itulah yang
menyisihkan kita.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mungkin aku saja yang
menganggapp begitu. Tapi apalah makna kehidupan yang terlihat indah di alam
maya andai di dunia nyata, andai yang paling kita harapkan untuk mengisi ruang
hidup kita, malah itulah yang menjadikan kita semakin jauh ditinggalkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Jadi, itulah
sebabnya aku mengambil keputusan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>drastik
dan signifikan macam ni untuk mengundurkan diri daripada dunia media sosial,
tujuannya adalah untuk mengawal diri, juga sebagai satu langkah untuk
membendung anxiety ni. So yeah.. langkah pertama selepas deactivate hamper semua
akaun media sosial, aku rasa lebih tenang, lega. Tak perlu dah nak rasa
pressure bila orang buat kita rasa down. Now its time for me to be more
appreciative towards myself. <o:p></o:p></div>
<br />Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-77656706368747844292017-12-06T02:24:00.001-08:002017-12-06T02:29:43.677-08:00Bicara Pada TakdirAku tidak takut akan cinta<br />
Kerana rasa ini anugerah<br />
Aku cuma bimbang tersalah memberi hati<br />
Bimbang terluka lagi<br />
<br />
Lama kututup jendela hati ini<br />
Lama hingga usang dan tidak lagi yang berani mengetuk, apatah lagi menghuni<br />
<br />
Dan dalam aku leka dengan menyulam cinta di lapangan hidupku, akhirnya ada yang sudi menjengah<br />
Datang dengan senyuman yang pada mata hitamku, dia ikhlas menyerah<br />
Tunduk hormatnya tatkala pandangan saling bertaut, malah bersungguh membersihkan debu-debu usang yang bersarang di relung jiwa.<br />
<br />
Di bibirnya tak terucap nada setia<br />
Tetapi dibuktikan dengan restu dari bonda<br />
Yang dipinta tanpa perlu bersulam manisnya janji yang entahkan terkota<br />
Itu menguatkan lagi baik sangka<br />
Bahawa niatnya mahu menjalin rasa<br />
Bertunjangkan sebenar-benar rasa untuk yang Esa.<br />
<br />
Namun entah kenapa<br />
Tatkala tabir hari berganti purnama<br />
Janji ikatan teguh dibina<br />
Terasa dia mula berubah rupa<br />
Daripada lelaki yang kuyakini keinginannya<br />
Menjadi asing dan seperti tidak pernah berjumpa<br />
Bicara juga lebih dingin jika dikirakan dengan embun malam sepertiga<br />
Sepertinya aku yang beria-ia<br />
Sedangkan dia semakin tak mengendah<br />
Wujud atau tidak sama saja<br />
Sedangkan dia yang menuntun agar segalanya disegera<br />
<br />
Aku juga hilang kata<br />
Di depan bonda<br />
Di depan semua<br />
Bila ditanya khabar berita<br />
Bagaimana bisa aku berkongsi cerita<br />
Jika denganku sendiri sudah besar jurang tercipta<br />
Bukan tidak pernah kutanyakan padanya<br />
Namun tak acuh sahaja lagaknya<br />
Seperti berbicara atas urusan niaga<br />
Dia semakin berahsia<br />
Menerbitkan rasa gelisah di dada<br />
<br />
Kuadukan pada temanku<br />
Katanya berikan masa<br />
Paling tidak hingga ke waktu yang dia janjikan<br />
Biar selesai segala urusannya<br />
Urusan dunia yang menangguhkan sebahagian kecukupan agama<br />
Entahlah bila kan bertemu kesudahannya<br />
Namun dalam doa tetap saja ratip harapku setia<br />
Menguntai rayuan pada sang Pemberi Cinta<br />
Moga dimudahkan segalanya<br />
Kerana pada rapuhnya tegak seorang hamba,<br />
Masih ampuhnya harapan dan doa<br />
<br />
Rabb<br />
Andai ini benar untukku,<br />
Kau mudahkanlah perjalanannya<br />
Andai bukan untukku<br />
Mudahkanlah hatiku untuk terus reda<br />
Kerana aku yakin yang Kauizinkan untukku<br />
Hanyalah kebaikan semata-mata<br />
Sekalipun di persimpangan, pahitnya dugaan itu tak terkata<br />
Dengan secebis iman yang masih tersisa,<br />
Aku tahu Kau selalu ada.Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-42444939259596213592017-12-05T19:30:00.000-08:002017-12-05T19:34:12.713-08:00Walk AwayIf people are refuse to talk to you, walk away. If they make you feel empty, walk away. If they make you feel lonely even they are all around, leave and walk away. Do your own stuffs, make yourself content by doing things you are passionate with.<br />
<br />
If you are nothing to them, make yourself meaningful for your own goods. Your thoughts say pretty much everything about you. Your personality, your heart, your attitude, everything.<br />
<br />
If they can be busy and forgot about you easily, make it easy for yourself too, by walking away. Give them spaces they wanted, don't ever force people to appreciate you if they doesn't want to, you worth more than the people's attention towards you. You need your own space too. Walk away, go somewhere and do something to make you forget about you being ignored and forgotten.Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-61023576001633214962017-12-05T19:19:00.000-08:002017-12-05T19:19:10.845-08:00A Heart That ChangesNot sure what did I do wrong, but seems like nothing is gonna work between us. Been treated like someone unimportant to the one we love is hurtful. The one who promises us an eternal love one could ever had. The one who shows us affections from the very first place. The one who manage to light up my interpretation about love and fate, open up my heart and make me give in my heart in willingness.<br />
<br />
I begin to trust already, and the moment I bestow my heart, now I've been taken for granted, again. After I've made my mind to accept the hand for settle down, I am now forgotten, like this plan is never been made. Like I am not exist.<br />
<br />
I thought its going to be a happy ending of me in this journey I never ask before, but now this is the greatest test I have to face right now. The pain I'm avoiding my entire life, the situation that is taboo for me to get involve with, and now it clings me all over the place. Those feelings I hate most, the feelings of a heart that changes.<br />
<br />
<br />Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-32297317587545012742017-02-02T07:33:00.001-08:002017-02-02T07:37:09.112-08:00I Dear My Students A Lot. <p dir="ltr">Assalamualaikum</p>
<p dir="ltr">Whenever I mad at my 1 Ibnu Kathir students, right after I went back home, I'll burst out into tears. I realize the fact that I have so much flaws as their class teacher. I didn't get myself close to them as much as they wanted me to do so. </p>
<p dir="ltr">They are still new about this secondary high school. Not so much different with me as well. </p>
<p dir="ltr">From the very beginning of the class session, I already show up my fierceness towards them. I mad at them a lot, I strictly said what do's and dont's during in my class. And that's somehow put me further away from them. </p>
<p dir="ltr">I tried to be a good teacher. But I don't think I struggle it enough for them all. I want the good teacher title just to show to the other teachers and students that I'm that capable way of to. Not for the sake of my class students at all!! </p>
<p dir="ltr">Until today, I just realize that how I treat them all this while in this past a month, are actually hurt them too much. -Being too strict and fierce wouldn't make the students fall for you anyway.-They have the feelings that I didn't love them as much as the way I did to the students from another classes. </p>
<p dir="ltr">Dear 1 IBK 2017 Students, cikgu love you no matter what happen, cikgu will always care for you, for your personal wellbeing and your academic at school and in our classroom. InshaAllah I'll overcome my weaknesses and correct my mistake so that you'll feel loved at this school. I'll be the best teacher and mother for all of you here as much as I can. </p>
<p dir="ltr">O Allah, please forgive my sins towards them, and please guide me so that I can guide them sincerely from the bottom of my heart. I love all of you. All 32 of you. </p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-74053341094424814112017-01-18T06:31:00.001-08:002017-01-18T14:52:43.447-08:00Nangis<p dir="ltr">Actually, tak suka nangis. Sangat-sangat tak suka. Hati pedih masa tu, mata sembab, sakit. Hidung berair, rimas. Tapi bila dipendam tangisan tu, hati makin meronta untuk dilepaskan. Maka di kelopak mata akan banjirnya hujan air mata. </p>
<p dir="ltr">Entahlah kenapa sejak dua menjak ni, hati makin sensitif. Depan orang bukan main lagi senyum, tunjuk happy, jadi happy go lucky, tapi bila malam, akan duduk diam-diam bawah selimut, kemudian episod air mata pun bermulalah dengan jayanya. </p>
<p dir="ltr">Kalau nak kata hilang pedoman, hari-hari dalam doa lepas sujud, "ya Allah kuatkanlah hati hamba, hapuskanlah segala duka, hilangkanlah segala prasangka, buangkanlah rasa perit dalam hati ini." </p>
<p dir="ltr">Tak bahagia ke? Tak tahulah. Tapi orang selalu cakap, kunci kebahagiaan terletak pada hati yang selalu bersyukur. Tak bersyukur ke aku ni? </p>
<p dir="ltr">Hurmmm.. tak tahulah. Tapi makin kuat mendidik hati untuk selalu cekal dan tabah, makin kuat pula emosi yang mencengkam di jiwa. Makin selalu rasa tersisih. Tak ada kawan bicara, tak ada teman berkongsi duka lara. </p>
<p dir="ltr">Ataukah aku ini yang terlalu nampak kuat dan bahagia di mata orang, sampai ada yang tak tahu, hati aku sedang porak peranda saat ini? :'( </p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-58354333306381421002017-01-15T05:39:00.001-08:002017-01-15T05:45:13.227-08:00I Need A Listener Too. <p dir="ltr">Assalamualaikum. </p>
<p dir="ltr">I'm not sure wether I am one of the narcissistic suffer. Its kinda a habit lately, since before actually, I love posting about myself on my social media account. </p>
<p dir="ltr">I love sharing my thoughts, things I like, I enjoy doing, and my life. Most of the time I love writing poetic words on facebook and instagram to express my feelings and gratitude on something or someone. </p>
<p dir="ltr">Since before, most of my friends will find me with their problems to share heart to heart talk. I don't mind at all listening to them, I promise! But sometimes I do need someone to listen to my stories too. </p>
<p dir="ltr">I did approach them once in a while. But they seems to have no time to spare it for me since they are busy with their life commitment. They did listen to me at times but it has always been ended up hangover. </p>
<p dir="ltr">I know, spiritually, even in our religion belief, we have God as the Most Listening of all. We should rely only on Him to give in our heart and tears only for Him. But sometimes I do really need a human being to hear my voice. Not only as an advisor, not only as a listener, but as much as someone who want to talk too. </p>
<p dir="ltr">Please do ask me if I'm ok on that particular day. Please spare your ears to listen, and be my advisor like I ever do to you. </p>
<p dir="ltr">I admit that I'm willingly to listen up to you guys not because I demand the same thing from y'all. But there are times when I have to face the ups and downs in my life, in my heart that I essentially need somebody to share the feelings with me, too. </p>
<p dir="ltr">People thought I'm always happy with those smiles I show off to, with my positive and inspiring post on my fb timeline. But deep inside I'm broken, I feel lonely. Nobody wanna ask me about me, yet no one ever wonder what is happening in my life in this past few years. </p>
<p dir="ltr">Some people are desperately need the care, advices, they have  fears that they are afraid of to endure it all by themselves. They need friends from the bottom of their heart to share it with. But they just didn't know how to start as most people are acting cold to them. They are wary of rejection. Sometimes they cannot handle it anymore. Its just about to blow out. </p>
<p dir="ltr">And they really need helps to soothe it down. </p>
<p dir="ltr">Dear my beloved friends, the only small circle of friends I only have. I do really need you :'(. </p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-16534314467877632842016-12-28T16:54:00.001-08:002016-12-28T16:54:26.734-08:00Your Mom Knows Yourself More Than You Do<p dir="ltr">Just a friendly reminder to myself and all. </p>
<p dir="ltr">You can never lie to your mom. </p>
<p dir="ltr">It's either you couldn't do it or your mom knows you are lying to her.</p>
<p dir="ltr">It's either throug the way you speak, or the sounds of your speech, or even the glance you show through your eyes. </p>
<p dir="ltr">She knew it. </p>
<p dir="ltr">Even you are telling her or not. She will always knows. </p>
<p dir="ltr">She knows your attitude, what do you like and hate, how do you react, since you live in her womb from the very beginning. </p>
<p dir="ltr">So never lie to her. Don't even think about it. </p>
<p dir="ltr">I love you, mom. ♥ :')<br>
</p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-40966199276789384422016-12-14T05:10:00.001-08:002016-12-14T05:10:25.883-08:00Am I That Cruel?? :'(<p dir="ltr">I love animals. And I am a cat person, based on my personality and life elements. People know that. Everyone aknowledge that. Through what I constantly posted on my social network and how much I spend my life time around my fur buddy all this while. </p>
<p dir="ltr">But there are at times, when I feel I am at the bottom of that altitude. There are sometimes lots lots lots of situations often dragged me out of being a person everyone knew. </p>
<p dir="ltr">As we all can see, having pets can never be easy. Instead of ensuring the welfare of their well being, their food, their shelter, their health, a pet owner at the same time are considered as the most patience, tolerate, generous, commited and are the coolest breed of human being can be found on Earth. </p>
<p dir="ltr">I was that kind of human being long time ago. WAS. I don't know why lately I seem to have a lot of issue regarding pets ; in my house (mom's house) especially is. I can't tolerate few things that I have to struggle sharing my home and life with them. <br>
I don't understand myself so much lately. For me, I don't mind spending a lot for my pets in terms of money and expenses. Not at all. In fact, I've always believe that being generous to animals and helping them to survive their life can lead us into the bless of God. </p>
<p dir="ltr">But.. sometimes, I lost my tempered so badly when it comes to the mess they made. They are all uncontrollable when they litter everywhere around the house. They peed anywhere they could (even on my bed) and wanted to, everyday, in no time at all, no limits when my mom release them out of their room to clean their cage-house and litter box. </p>
<p dir="ltr">In my mind, I've always thinking of beating them, cursing them with harsh words in my heart and I even thought of sending them to the cat shelter in town. </p>
<p dir="ltr">I know animals have no intelligence quality like humans do. They can only protect themselves from harm and dangerous, but they can't barely know to differenciate things either its good or bad. I realize that. </p>
<p dir="ltr">However, I have no idea why do I keep on feeling that way. Seems like there are something lays beside me and whispered to me to think and even acting on that way. </p>
<p dir="ltr">Again. Read this. I love animals. I love my pets so much. Nothing can change that fact untill my last blow of breathe. And everytime I watch a vedio or reading articles posted on website about the animals abusing, it brokes my heart, crashing it into pieces. By that time I was thinking again, everything that people did to the animals they abused, its kinda like how I was ever thought on my own feline friends. Oh Allah, please have mercy on me. Please forgive all my sins towards them all. </p>
<p dir="ltr">I'll improve my heart. My attitude. </p>
<p dir="ltr">-QOTD- without my pets, my house would be cleand, my wallet would be thick, but my heart will be empty. </p>
<p dir="ltr">I love all of you my FUR BUDDIES. :'(</p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-21779955830663820472016-12-11T07:38:00.001-08:002017-10-09T00:24:50.131-07:00Flaws are Precious. <div dir="ltr">
People are imperfect. So do I. So do you. So do us. We are all flawed with something we can never change nor denied in our entire life. </div>
<div dir="ltr">
But if you tried to cover your flaws with something fake, something artificial, trust me that others will love you in an artificial ways too. Yet, still.. a lot more will definitely hate you for being fake, and hypocrite. </div>
<div dir="ltr">
People love flawlessness. Even though its oppsiting the reality. And people tend to avoid it and those who naturally born with it, even though they know that its some kind of a true fact lies in everyone's life. </div>
<div dir="ltr">
If you have flaws, and you survive your life in a great values, don't be afraid if its seen by others. As long as you are not feeling or threathened bad through it. </div>
<div dir="ltr">
No matter how you look (physically), be grateful. At least you are blessed with so much things needed by a human being in this struggling world. At least God is still graciously shower you with His eternal love and care. He created you in the very best look. He gave you beautiful life, a loving family, few good friends, and a strong heart filled with iman and islam. Be grateful. Be thankful. </div>
<div dir="ltr">
Your flaws are your beauty. Not a bad luck. Its Allah's signature for a special person like you. Like me. Like us all. </div>
<div dir="ltr">
Alhamdulillah. :) <br />
</div>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-26611607171377433072016-12-07T01:25:00.001-08:002016-12-07T01:26:39.107-08:00Note For Me. #1<p dir="ltr">When you are judged harshly or rejected, you have to be strong in your heart. </p>
<p dir="ltr">You have to accept that you'll never be good enough for some people. </p>
<p dir="ltr">Whether that is going to be their problem or yours, it is up to you. </p>
<p dir="ltr">Rejection is merely a redirection; a course of corection to your destiny. </p>
<p dir="ltr">You have to remember that your special life is for you, and your purpose has nothing to do with the opinions of others. </p>
<p dir="ltr">When we have been hurt we often shrink and run for safety. Don't allow others to make you feel small. </p>
<p dir="ltr">Quoted by: Bryant McGill</p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-71328065445484827282016-12-04T20:22:00.001-08:002016-12-05T04:19:13.458-08:00Loveable LOVE. ♥ <p dir="ltr">When two people love each other, the landscape becomes beautiful. </p>
<p dir="ltr">Beautiful love doesn't mean its full of happiness, because love has two faces. One is happiness yet another one is sadness. </p>
<p dir="ltr">That's why, never fully rely on one's love to be happy. Love people to the fullest, but give it more to yourself.</p>
<p dir="ltr">Because, before you can love others, you have to know on how to love yourself first. Otherwise, your heart will burried in an emptiness of your own soul. </p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-53002181500049372652016-11-27T08:39:00.001-08:002016-11-27T08:41:33.839-08:00Dreams. To Rely On Or To Ignore?<p dir="ltr">Assalamualaikum. </p>
<p dir="ltr">Sometimes dreams can also be a sign. Yes nobody can predict what will happen in future, what kind of life awaits? But we can prepare for the worst. And take lessons from it. </p>
<p dir="ltr">Be an extra careful because apart from believing in it as a sign, it can also be a reminder for us. If you didn't aware of it, it is not impossible for it to become real things. </p>
<p dir="ltr">And if you work for it, it is not impossible for those dreams too, become true.  </p>
<p dir="ltr">Maybe.. there are bad dreams that lead a person to a bad sign, but it can be in an opposite way as well. </p>
<p dir="ltr">Maybe.. there are good dreams that may come true, yet it may also turn into the other way around. </p>
<p dir="ltr">Just don't depend on it too much as it could messed up your life. And never ignore it as it could be something you have to be careful with.</p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-57533116286804472016-11-19T06:29:00.001-08:002016-11-19T06:39:01.247-08:00A Small Circle Of Friends Are Just Perfect. <p dir="ltr">Assalamualaikum.</p>
<p dir="ltr">Some people may be proud of having a lot of friends. I keep myself secure in just a small circle one. </p>
<p dir="ltr">Not saying that I'm a kinda anti-social type of human being. Neither did I feeling myself good enough to not having a huge crowd of friends to fill up my life. </p>
<p dir="ltr">Being mistreated, lied, and back stabbed by the person I've trusted too much has made me becoming this way. </p>
<p dir="ltr">Some of them pretended to be nice to me for their own goods. They manipulated my trust and make me fall into their words. And the moment when their 'business' is done, they'll disappear and treated me like a useless stranger. </p>
<p dir="ltr">Time changes people. No. It is attitude that changes or keeps a person's behaviour every time. And my attitude now are based on how far people behave to me. </p>
<p dir="ltr">I'll still be nice. But that doesnt mean I am dumb enough to not understanding things that are actually happening around me. </p>
<p dir="ltr">I don't care losing up foul friends. Its not my style to keep poisonous plants in my garden. Im a human, and of course I do have feelings too. </p>
<p dir="ltr">I'm happy with my life now. I don't have many friends I can be proud of having. But I'll always have a few bunch of real friends who are supportive and never leave me for my worst. </p>
<p dir="ltr">For those few bunch friends of mine, thank you for always been there for me. Thank you for accepting my flaws and cherish the bright side of mine with all your heart. </p>
<p dir="ltr">True friends are like diamonds after family. We may not have plenty of it. But those we had in our hand are perfect enough to shine through out our life. </p>
<p dir="ltr">:) </p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-78175063954495200822016-11-18T06:49:00.001-08:002016-11-18T06:50:58.817-08:00Jika Mahu Bersahabat <p dir="ltr">Assalamualaikum.</p>
<p dir="ltr">Lagi. Perihal SAHABAT. </p>
<p dir="ltr">Kalau mahu bersahabat, pertama sekali jangan kau lihat pada paras rupanya. Lihatlah bagaimana dia menghargainya ketika kau kosong, ketika kau tak punya apa2 untuk dibanggakan. Tetapi dia tetap memilih untuk bersahabat denganmu. Kerana luhurnya hatimu. </p>
<p dir="ltr">Kalau mahu bersahabat. Jangan sesekali kau mengambil kesempatan atas kebaikannya. Kadang sahabat yang sejati, tak punya material untuk dibagi. Melainkan sekeping hati yang tulus dan ikhlas menerimamu seadanya. Janganlah kau pergunakan dia ketika mana kau perlu, lantas menghilangkan diri dan menjauhi saat kepentinganmu dipenuhinya.</p>
<p dir="ltr">Kalau mahu bersahabat, jangan kau terlalu menguji betapa baiknya dia. Atau betapa sabarnya dia. Kerana semulia apapun nilai kemanusiaan yang ada pada dirinya, tetap dia hanyalah manusia. Tidak pernah sempurna. Tidak selamanya mampu bertahan menerima apa sahaja yang dilemparkan kepadanya. Kerana akan sampai satu tahap, tingkat kesabaran yang ada dalam dirinya akan goyah dan runtuh jua. </p>
<p dir="ltr">Kalau mahu berasabat, jangan kau tuju kepada harta yang dia ada. Aku sedar, dalam dunia serba mencabar ini, harta dan kebendaan itu sentiasa menjadi idaman dan buruan setiap insan. Walau sebaik manapun dia. Janganlah kau pergunakan harta (kekayaan, wang, kebendaan, kemasyhuran) yang ada padanya dengan sewenangnya tanpa rasa bersalah. Waima dia itu kaya sekalipun. JANGAN! Apatah lagi jika kau tahu dia itu hidupnya sederhana, pendapatannya tidak seberapa, malah dia punya keluarga untuk dia berbakti dan utamakan. </p>
<p dir="ltr">Kalau mahu bersahabat, jangan berpura-pura. Jangan kau puja-puji dia di depannya dan kau umpat keji dia dibelakangnya Kerana itulah sejelik-jelik perbuatan apatah lagi setelah banyak kebaikan yang dia perbuat kepadamu, setelah banyak pertolongan yang diberikan kepadamu ketika kau tersepit dan susah dahulu. </p>
<p dir="ltr">Kalau mahu bersahabat, jangan muncul ketika kau hanya ditimpa musibah atau hanya kau mahukan sesuatu daripadanya semata-mata. Jangan apabila senang kau lupa padanya, kau abaikan dia dan kau khianati dia. Malah kau tinggalkan dia pada waktu dia pula yang memerlukanmu ketika itu. Itu tidak adil namanya, walaupun hakikatnya tidaklah kebaikan yang diberi diminta balasannya darimu. Tidak, bukan begitu. Cukup sekadar kau hargai, dan kau sebut kasih sayang Tuhan untuknya di dalam doamu. </p>
<p dir="ltr">Kalau mahu bersahabat, tolonglah. Jangan sesekali kau berbohong padanya. Berahsia itu mungkin boleh diterima, tetapi sekali kau berbohong padanya, seribu kali hilangnya percaya dia kepadamu. Sungguhpun dia masih sudi memaafkan, tapi apa yang dipelajarinya daripada peristiwa lalu tidak akan sesekali dilupakan. Maka, jangan kau khianati peluang kedua yang diberi. </p>
<p dir="ltr">Percayalah, dalam apapun jua perhubungan, sama ada ianya persahabatan atau percintaan. Asanya adalah kepercayaan dan kesetiaan. Tanpa salah satu atau kedua-duanya, hancurlah perhubungan itu.<br></p>
<p dir="ltr">Ingin sekali aku mencontohi persahabatan yang terjalin antara Rasulullah s.a.w dengan para sahabat. Tidak ada keraguan, tidak ada pengkhianatan, tidak ada yang mengambil kesempatan. Tidak ada yag mementingkan diri. Tidak ada muslihat yang membinasakan antara satu sama lain. Segalanya dipenuhi dengan kasih sayang , disulami keimanan, keikhlasan, kejujuran dan rasa cinta menuju tingkat tertinggi, iaitu rahmat Allah s.w.t. </p>
<p dir="ltr">Sahabat, jika kau tidak lagi mampu menjadi sahabat yang memberi kebaikan kepada sahabatmu, jangan pula kau menjadi 'sahabat' yang membawa keburukan dan kebinasaan kepadanya. </p>
<p dir="ltr">Pergilah jika kau tidak lagi mampu dan mahu menjadi sahabat yang baik untuknya. Jangan kau mudaratkan jiwanya. Baginya, peluang untuk kesekian kali itu sudah cukup mencambahkan rasa sakit dalam hatinya, lantaran kau memperlakukan dia persis boneka yang boleh kau pergunakan bila perlu. Pergilah teruskan dengan langkahmu di sana yang sudah tiada seiringannya lagi dengan sahabatmu itu. Pergilah sebagai insan yang pernah dia kenal suatu ketika dahulu. Yang telah memberikan ia pengajaran yang hebat dalam hidupnya. Semoga Allah redha terhadapmu. </p>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-41357318399932452552016-02-18T21:25:00.000-08:002016-02-18T21:25:01.606-08:00#Nota Hati 3: Aku Bukan Orang Yang Baik, Tapi Yang Aku Tahu, Aku Tak Mampu BerdendamAssalamualaikum.<br />
<br />
Salah satu petanda bahawa kau benar2 sudah memaafkan orang yg pernah khianati kau dulu, adalah apabila hati kau benar2 sedih melihat dia ditimpa musibah.<br />
<br />
Terhiris dengan perbuatannya suatu masa dahulu tidaklah setanding dgn rasa pilu, tatkala melihat dia cuba bangkit daripada dugaan hebat yg melanda dirinya saat ini.<br />
<br />
Ini bukan soal kifarah untuk dia, ini adalah kifarah untuk aku. Aku pernah meminta kepada Tuhan untuk memberi balasan setimpal atas semua yg berlaku, agar hatiku kembali tenang dan merasa puas. Namun apabila hari itu tiba, kata-kata keramat "padan muka" yang aku nanti-nanti untuk dihamburkan kepadanya selama ini ternyata lenyap begitu saja.<br />
<br />
Entahlah, aku rasa aku ni bukannya baik pun untuk sesiapa tak boleh benci dan khianat pada aku. Aku ni bukannya baik pun nak memaafkan orang. Tapi hati aku tak sampai nak benci dan dendam pada orang lama2. Aku tahu dan aku terima cakap2 orang yg kata aku ni bukannya orang yg baik. Tapi entahlah, rasanya lagi pahit bila tengok "musuh" aku menderita daripada menelan cerita buruk orang tentang aku.<br />
<br />
Rupanya, "musuh" utama aku, tak lain tak bukan, adalah diri aku sendiri.<br />
<br />
<br />Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-73484569234253201432015-09-04T07:55:00.002-07:002015-09-04T07:55:50.170-07:00Nota Hati #2 -Bulan-Bulan,<br />
<br />
seperti biasa, sudahkanlah rajukmu<br />
kerana selama waktu kau sembunyi,<br />
sudah ada yang mula rindu.<br />
<br />
siapa??<br />
<br />
Itu dia.<br />
yang sering-sering kau pujuk dahulu.<br />
<br />
Bulan,<br />
Sini aku bisik padamu sesuatu.<br />
<br />
"Lihat dalam air, nampak bayang-bayang.<br />
Campak satu batu, bayang pun hilang."<br />
<br />
Bagi kamu itu apa?<br />
<br />
kalau bagi aku, itulah--<br />
--kenangan, dan angan-angan--<br />
yang sukar dilepaskan, malah sukar juga didapatkan<br />
akan tetap itu juga menyakitkan.<br />
<br />
Aku faham.<br />
Aku mengerti kenapa kau begitu.<br />
<br />
Cuma sekarang aku minta,<br />
Senyumlah untuk aku sekejap saja. Boleh? :) <br />
<br />Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-64073672638846702792015-08-15T00:15:00.000-07:002015-09-04T07:56:31.840-07:00Nota Hati #1 TEGUHLAH<br />
<br />
Assalamualaikum.<br />
<br />
Buat yang sedang berjuang,<br />
buat yang sedang berusaha memperbaiki<br />
apa yang ada di hati dan peribadi<br />
moga diberi kekuatan untuk terus bertahan<br />
<br />
aku di sini baik-baik saja,<br />
bertemu atau terpisah<br />
kesampaian atau terputus di pertengahan,<br />
doa itu selalu ada.<br />
doa yang menghubungkan dua rasa.<br />
mungkin jalan kita tidak menghalakan kita untuk bersua<br />
tapi aku yakin rasa itu masih ada.<br />
<br />
teguhlah demi DIA.Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-19696692384589043752014-11-18T09:02:00.001-08:002014-11-18T09:02:12.203-08:00I'm Taking My Groove Back! :)<span id="goog_1654171505"></span><span id="goog_1654171506"></span>
<br />
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Assalamualaikum..</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Lama
betul tak ngapdate pasal SERU ni, esp yang berkait pasal RSS. Rindu, serius
rindu, tapi bila dah setahun tak take part apa-apa dengan peer coaching jadi
segan nak bercakap pasal tu. Yela kan, sejak dua menjak dalam setahun dua ni
posting banyak pasal benda yang makan hati je. Yang underestimating punya isu.
Kadang tertanya-tanya jugak, mana AKU yang dulu, mana AKU yang selalu eager
tentang personality development, mana dia AKU yang banyak goal achievement yang
AKU aim dalam hidup ni. </div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Sampailah
hari ni, rasa tergerak hati nak menjengah update pasal RSS, kebetulan peer
coaching yang sorang ni bertanya juga. "Tikah pergi tak nanti, SERU, Prof
Sham nak meet up." memang nak pergi, since dah setahun tak tunjuk muka ke
sana. Segan pun ada, yelah dah tak aktif macam dolu-dolu, lagi mau tayang muka
haha.. Tapi peer coach yang sorang ni (Ika) dengan coachee (Fatin) ada jugak
tanya nak tak pergi. Since dah memang hari ni kelas ada satu je, itupun jam 4,
so fikir balik why not pergi je, at least I'll get to know the progress. </div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Jujur,
RSS yang sekarang tak semeriah macam batch kami dulu, tapi bila duduk semeja
dekat bilik meeting SERU tu, dalam beberapa kerat yang masih setia dengan RSS
tu, I can clearly see myself in them. Ada semangat Cuma dalam usaha nak build
up tu agak sakit jugaklah, dengan coachee yang macam-macam ragam, komitmen sana
sini, dengan kekangan yang ada, segala post mortem yang dibagi oleh coach yang
batch sekarang memang benda yang sama kami lalui 3 tahun dulu. Tapi salutelah
pada yang masih bertahan, which means, diorang ni memang betul-betul nak masuk
platform ni untuk upgrade diri. Rindu, rindu sangat dengan sesi coaching dengan
kawan-kawan daripada pelbagai background studies, macam tadi, meeting dari
petang sampai malam. Serius weh, memang nostalgic duduk dekat SERU sampai
malam, mengimbau balik kenangan masa dulu. </div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Setahun
mendiamkan diri daripada UYT ni memang banyak mengubah diri AKU kepada
seseorang yang lain, lain yang tak berapa nak positif, since AKU dah berhenti
apply apa yang AKU belajar dalam SERU, memang agak down bila AKU rasa AKU tak
berkembang macam orang lain. Then bila meet up tadi, barulah sedar diri, I
still need this untuk belajar upgrade personaliti yang sedia ada dan kekalkan
segala positive outcomes tu sebagai panduan masa hadapan yang terbaik. </div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQUq8XtLnIarN_EeUSpoNh9S_B5rEA0nV26xwob2QE0BR-o5tmXn6qUr5QZynCE5f1oHRLSBA10xMAD4n2cCrLBHwJjinRS10FW_HnJO-38Fu-fd-5-TW7NONuW7beZR5rHyjBb7ahSBtw/s1600/IMG-20141118-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQUq8XtLnIarN_EeUSpoNh9S_B5rEA0nV26xwob2QE0BR-o5tmXn6qUr5QZynCE5f1oHRLSBA10xMAD4n2cCrLBHwJjinRS10FW_HnJO-38Fu-fd-5-TW7NONuW7beZR5rHyjBb7ahSBtw/s1600/IMG-20141118-WA0001.jpg" height="240" width="320" /></a>In sha
Allah, AKU akan start jadi Atikah yang baru, yang lebih matang, yang lebih
menghargai setiap sisi kehidupan dengan lebih yakin, dan berfikir untuk
memajukan sasiah diri dan memberi inspirasi kepada orang lain. Mungkin dah agak
lewat untuk AKU bermula dari awal, sebab sekarang dah masuk final sem, tapi
dengan waktu yang masih tersisa ni, I'll try to live this life to the fullest.
I'm taking my groove back, people! Wish me all the best! :)</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzwUshhKn3AGt81VflVzVOxcc9SmaM0LLb3Z5z5blYSn7J4Y-lwKbbuMtHSNzjs9xwa1PGWfFMHCtAhyaPHZbigxoAS0F3678CG5Os96oacwuo5i5rI4LxEalqjKVPODkn0lmhNMwMP6OU/s1600/IMG-20141118-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"></a><br /></td></tr>
<tr align="center"><td class="tr-caption">I've always this kind of environment.. </td></tr>
</tbody></table>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-1569061839915929172014-11-09T01:19:00.003-08:002014-11-09T01:19:49.639-08:00Aku Harap Kita Boleh Bertemu Lagi di Syurga.
<br />
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Assalamualaikum..</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Kita
selalu berbicara soal rasa, hati dan cinta. Namun jarang sekali kita berbicara
tentang sesuatu yang jauh daripada semua itu, hinggalah pada suatu hari, kau
putarkan persoalan ini di cuping telingaku. Entahkan bagaimana kematian kita
nanti? Apakah boleh membawa kita kepada redha Tuhan tau kemurkaannya, bukankah
persediaan menghadapi alam sana jauh lebih utama? Kenapa kita tidak teruja dan
berdebar-debar mahu bertemu Dia sang pencipta, berbanding dia yang mungkin
hadir sekadar mahu bermain rasa? </div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Mengapa,
tidak kita nyatakan apakah kesungguhan kita untuk persembahkan yang terbaik
sewaktu pulang kepada-Nya pada suatu saat yang akan menjelma nantinya?</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Kau buat
aku berfikir, sahabat. Tentang masa lalu dan yang akan mendatang. Apakah cukup
dengan kehidupanku sehingga hari ini dan pada detik-detik yang masih
tersisa,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berbaloi untuk aku jadikan ini
semua sebagai penebus cinta dan kasih sayang Tuhan buat diriku??</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Lantas
aku bertanya kepadamu, mahukah engkau berjiran denganku kelak di syurga? Lalu
engkaupun menjawab.. Mengapa tidak, aku harap kita semua dapat bertemu lagi di
syurga. Cumanya, aku tidak pasti apakah tingkat syurga untukku sama denganmu,
atau apakah terlalu lama nantinya engkau menantikan hisab amalanku langsai
sebelum derapan kakiku diterima masuk ke taman akhirat kelak?</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Sungguh
sahabat, betapa diri ini mengharapkan pengakhiran yang indah buat kita semua.
Segala yang pahit, segala yang menyakitkan di dunia, biarlah bisa jadi tawa
canda kita di balairung teratak kita di negeri abadi, sambil kita
mengimbau-imbau, betapa murninya hatimu padaku, dan betapa kasihnya aku
kepadamu. Moga ukhwah yang kita jalin erat hari ini akan menjadi tali yang
menghubungkan persaudaraan kita di sana. </div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Andai aku
yang melangkah dahulu, kirimkanlah doa, biar kita bertemu lagi di syurga sana.
InshaAllah..<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>:)</div>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-67421822099766458902014-11-01T03:25:00.000-07:002014-11-01T03:25:43.762-07:00Apabila Wanita Muslimah Jatuh Cinta. Wanita muslimah jatuh cinta? Hmm.. Pelik ke?<br />
<br />
Tiada yang pelik, mereka juga adalah manusia. Bukankah cinta itu fitrah manusia? Perasaan suka, sayang dan cinta itu fitrah. Tak salah mencintai seseorang tetapi harusnya cinta itu diuruskan dengan baik.<br />
<br />
Macam mana nak uruskan?<br />
<br />
Pertama sekali kita tegok diri kita di tahap mana. Wajib kahwinkah? Harus kahwinkan? Sunat kahwinkah? Makruh kahwinkah atau haram kahwin?<br />
<br />
Jadi jika kita jatuh cinta sedangkan kita masih di tahap yang sebaiknya untuk berkahwin.. Bagaimana?<br />
<br />
Cakap pada diri "bersabarlah"<br />
Bagaimana nak sabar? Bukan mudah tau. Apa nak buat supaya hati ini tidak terlalu mengikut perasaan?<br />
<br />
Persiapkan diri terutamanya. belajarlah jadi seorang isteri yang baik. Bangun awal, belajar kemas rumah, belajar memasak, belajar menjahit, belajar jaga adik, belajar.<br />
<br />
Bilamana kita dah baik dari sudut pengurusan rumah tangga, barulah waktu itu kita sudah berjaya mempersiapkan diri kita untuk berkahwin. Mak ayah pun akan yakin dengan kita.<br />
<br />
Kalau suka tengok muka tu dah kira tak jaga mata. Kira jatuh cinta jugaklah, pendapat yang lain macam mana?<br />
<br />
Pastikan asas agama lengkap. Solat lima waktu cukup, rukun Islam baik, rukun iman pun baik, akhlak comel, diri terurus. Maklumlah seorang suami nak anak yang soleh kena cari isteri yang solehah. Begitu?<br />
<br />
Pernah dengar "perempuan yang baik untuk lelaki yang baik?"<br />
<br />
Jadi...<br />
<br />Kalau kita dah bagus dari sudut asas agama Insha Allah kita dah lengkap dari sudut kesediaan rohani. Bila mana kita dah bagus, Allah akan utuskan lelaki yang naik untuk kita. Suami soleh dan isteri solehah. Anak-anaknya nanti dapat bayangkan tak macam mana? Sudah tentu, anak-anaknya juga akan menjadi pencinta agama.<br />
<br />
Tapi ingat!<br />
Jangan kita berubah sebab nak dapatkan lelaki yang soleh.. no, no, no..<br />
<br />
Berubahlah kerana menginginkan rahmat dan redha dari Allah. Berubah kerana Allah, nak Allah pandang kita.<br />
<br />
Lagi apa nak buat untuk isi kesabaran sementara tunggu diri bersedia nak kahwin?<br />
<br />
Doa sayang. Doakan supaya kita dpaat jodoh yang baik. Sibuk persiapkan diri sampai lupa nak berdoa pun tak boleh juga..<br />
<br />
Doa mohon cinta yang baik.<br />
"Ya Allah, hati ini bisa mudah jatuh cinta. Seandainya engkau takdirkan jodoh aku di dunia maka jadikanlah cinta aku ini dimiliki oleh lelaki soleh yang mencintaimu ya Allah. Berikanlah diri aku ini dicintai oleh orang yang juga mencintaiMu. Sungguh hati ini belum dimiliki. Maka bila tiba saatnya aku jatuh cinta, halalkanlah ia. Pertemukanlah aku dengan dia yang soleh. Moga zuriat kami menjadi generasi pembela agama. Sesungguhnya dikau pemilik cinta teragung.<br />
<br />
Haaa.. Tapikan, macam mana kalau ada lelaki yang ajak couple? Tup tup lelaki tu crush kita? Apa nak buat?<br />
<br />
Pertama kalinya kita kena lihat bagaimana dia tawarkan cinta pada kita? Lelaki yang baik akan muliakan muliakan wali. Dia takkan semberono main terjah macam tu je kan? Kalau berniat nak ambil langkah serius, tengok macam mana dia bertindak matang untuk kenal dengan keluarga dan minta izin, memandangkan kita masih di bawah pengawasan mereka walaupun kita dah cukup umur betul tak? sebab, dosa anak perempuan ayahnya yang akan tanggung.. kannnn?? :)<br />
<br />
Urusan nikah kahwin ni, bukan urusan mudah tau. Kalau nak bercinta haram, nak nikah tak mampu, jadi bersabarlah. Isi cinta sepenuhnya dahulu dengan Allah. Kalau dah sedia maka nikahlah. Islam tak menyusahkan penganutnya pun..Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-28819628904800398992014-10-27T07:34:00.001-07:002014-10-27T07:34:39.126-07:00Fokus Kepada Mereka Yang Menghargai
<br />
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 17.0pt; margin: 0in;">
Assalamualaikum..
</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Sebelum
itu, salam Maal Hijrah.. Semoga dilimpahi rahmat dari Tuhan dan dipermudahkan
jalan mujahadah ini.</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Tahun
silih berganti.. Apa yang diharapkan tidak lain hanyalah penghijrahan diri
menjadi seorang yang lebih baik dari semasa ke semasa. Tidak dinafikan dalam
menempuh haluan hidup yang penuh liku ini bermacam ujian yang menerpa. Dan
kebanyakannya memang menguji keteguhan hati dan peribadi. Allah saja tahu
betapa sakitnya bila jatuh. Di situ kita tahu siapa yang kekal dan siapa yang
hanya tahu berpaling dan meninggalkan.</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Tak
apalah. Yang berlalu biarkan saja ia pergi. Mari, mulakan satu catatan buku
yang baru. Yang lebih indah dan penuh barakah, InshaAllah. Setiap dugaan yang
hadir itu ibarat pelengkap ceritera hidup ini, sebagai satu kesaksian
nilai-nilai kehambaan, bahawa semakin banyak seseorang hamba itu diuji dalam
rentak hidupnya, maka semakin itu dia menjadi dekat dengan Tuhannya.
Alhamdulillah. Terima kasih Tuhan atas warna warni hidup yang kau anugerahkan
kepada hamba yang hina ini.</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Hidup ini
pilihan. Maka dalam memilih yang terbaik, nilaikan juga kepada mereka yang
memberikan kebaikan kepada kita. Mengapa perlu difikirkan dan berdukacita atas
perbuatan negatif orang kepada kita? Sedangkan dalam ramai yang menyakitimu,
ternyata lebih ramai lagi yang menyintai dan menghargai dirimu seadanya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Fokus kepada mereka itu, kerana di situ
adanya titik bahagia dalam hidup. Biar tidak seberapa, asalkan kasih sayang itu
abadi, dan ikhlas kerana Allah taala. Jangan disia-siakan doa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang yang setia ingin melihat kita bahagia.
InshaAllah, orang yang selalu menjadikan kita dekat denga Tuhan, yang selalu
membahagiakan kita, itulah dia yang akan menjadi peneman kita di syurga-Nya
kelak.</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
Maka,
bila jatuh, lekas-lekas bangun, bila terluka, cepat-cepat basuh, kerana ada
yang menantimu di depan sana untuk kau terus mara ke hadapan dan yang penting,
Allah ada dan Dia tidak suka hamba-hamba-Nya senang benar berputus asa dari
segala mehnah hidup yang dilalui ini.. Mujahadah itu pahit, tapi buahnya manis
bukan? Dan ingatlah, kita hamba memang lemah, tapi tak bermakna kita ini
lembik.. Self noted! Bangkit!! :)</div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div lang="en-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<br /></div>
Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-55865798292572943912014-10-14T20:15:00.000-07:002014-10-14T20:15:02.460-07:00Sampai di Sini Saja, "Kawan"Assalamualaikum..<br />
<br />
kadang, kita sudah mencuba sedaya upaya untuk melupakan perkara yang sudah lepas. sala atau betulnya pendirian kita yang membawa kepada konflik-konflik tertentu dalam perhubungan sesama manusia, seboleh-bolehnya apabila sudah selesai maka tidak perlu lagi ada isu-isu yang timbul di belakang hari. Kisah yang berlaku di situ, biar bnerakhir di situ sahaja. Namun, dalam tak sedar, ada yang cuba menjatuhkan kita dengan membawa cerita ini keluar ke pengetahuan mereka yang tidak ada kena-mengena. Seolah-olah yang jahat itu, yang paling banyak salah itu adalah di pihak kita sahaja.<br />
<br />
Entah apa lagi yang tidak puas di hatinya barangkali. Mungkin hanya dengan melihat kita mati, terkujur kaku di dalam kubur, masa tu barulah orang itu akan tutup mulutnya, dari bercerita hal-hal yang tidak baik tentang kita. Sudahlah dipinggirkan habis-habisan atas satu salah faham kecil yang tidak ada kena-mengena dengan mereka, tapi dipukul canang pula keburukan kita hingga menampakkan yang benar-benar salah adalah kita ini.<br />
* * *<br />
<br />
Tidak apalah, fikir analogi ini. Kita boleh kawal diri kita daripada sesuatu yang buruk, tapi kita tak akan dapat kawal keburukan orang lain terhadap kita. Sedih memang sedih, sebab ditikam oleh seorang yang dahulunya pernah kita anggap bff kita, tak sangka dia begitu. Bila susah tahu mencari untuk minta tolong, tapi bila sudah senang, sudah megah bukan saja kita ini dilupakan, bahkan lebih dari itu ditaburnya pula jelatang pada kita. Kita ini, bila orang lain bercakap buruk tentang dia, sedaya upaya kita membela, sedaya upaya kita memenangkan dia. Tapi dia, boleh pula membawa cerita bukan-bukan tentang kita bila kita sedaya upaya menutupnya daripada pengetahuan orang lain.<br />
<br />
Hilang sudah percaya aku terhadap dirimu, "kawan".. terima kasih kerana memburuk-burukkan aku. Ya, aku sedar aku tidak sempurna, banyak cacat celanya. DAn aku diamkan saja kritikan-kritikan pedih yang kau dan yang lain ungkapkan tentang aku. aku terima kritikan itu, kerana aku percaya bila kita dikirtik barulah kita akan sedar diri dan mahu maju ke hadapan. Tapi yang mengesalkan aku, bila mana kau seboleh-bolehnya membuka cela aku, tetapi aku sedaya upaya cuba menutup dan melupakannya, walaupun hakikatnya engkau juga banyak pincangnya. Siapalah aku mahu mengadu domba tentang itu. setiap sesuatu aku simpan diam-diam. Ternyata kau pula tegar menikam aku begitu.<br />
<br />
Maafkan andai kau tidak senang dengan keberadaanku di sini. Akan sampai satu masa aku akan pergi selamanya, dan untuk itu, aku harap kita tidak perlu berjumpa lagi. Mulai hari ini aku tidak kenal lagi engkau siapa, dan kau juga seperti selalunya tidak perlu endahkan aku lagi. Kita sudah jadi asing antara satu sama lain. Goodbye then..<br />
<br />
Quotes of The Day,<br />
<br />
"True freinds like jewel, hard to find, expensive and rare.. Fake friends like fall leaves, found everywhere."Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-29994258405080613202014-09-25T20:46:00.001-07:002014-09-25T22:34:35.470-07:00Kuliah Akhir Semester: It Gets Back To Normal.Assalamualaikum.<br />
<br />
Ingat lagi entri pasal masalah pendaftaran kursus tu?<br />
<br />
<br />
Alhamdulillah semuanya dah selesai. Nasib ada lecturer yang prihatin dan staf jabatan yang tak banyak kerenah dan serius membantu mencari solusi masalah ni. Mungkin staf jabatan pun dah give in tengok muka saya setiap hari dari isnin sampai khamis tu asyik naik pejabat je tanya pasal pendaftaran. And I discovered one thing about myself during those hectic day. I am quite a pushy person when I put everything to get what I eagerly want. selagi tak dapat selagi tu ada jelah idea nak dapatkan juga.<br />
<br />
Sebenarnya semua ni atas budi bicara pensyarah juga. Kalau pensyarah tu jenis yang tahu bertolak ansur oklah, macam Prof Joseph, sungguh-sungguh nak bantu sebab dia faham perasaan student final sem ni. Takkanlah hanya sebab satu subjek je yang tinggal dan hanya kerana sistem birokrasi entah apa-apa, saya nak kena extend satu sem lagi semata-mata nak penuhi 3 jam kredit lagi? lagipun, kalau extend, bukan 3 jam kredit je kena ambil. Wajib satu sem sekurang-kurangnya 9 jam kredit kena ambil. Dan lagi, ianya bukan percuma sayang.. satu jam kredit bayarannya RM 50. darablah dengan 9.. kalau saya ni anak orang kaya, duit boleh dicetak guna mesin fotostat, bila-bila pun boleh..<br />
<br />
inilah kerisauan yang membelenggu kepala sejak dua minggu ni. Alhamdulillah semuanya dah diselesaikan dengan adanya kerjasama mereka yang baik hati dan sudah tentu, bantuan dari Allah. sebab itu, walau serumit apapun masalah yang terpaksa dihadapi, sentiasa bulatkan tekad dan berusaha mencari jalan penyelesaiannya. Jangan putus asa. One failure is another door open to a success. Satu selesai, ada lagi entah berapa ribu.. positif selalu, jangan jatuh! <br />
<br />
Wassalam..Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2299857656314402277.post-7912267635964456812014-09-17T00:58:00.000-07:002014-10-07T20:16:10.647-07:00Apabila Kau Mahu Berubah.Assalamualaikum..<br />
<br />
Aku bukanlah pakar agama, bukan juga ahlinya, tetapi aku mahu berbicara soal ini dari hati ke hati.. dari hematku atas nama seorang hamba, seorang yang masih bergelut dalam mencari siapa aku, di tengah-tengah dunia yang entahkan bila akan habis waktunya.<br />
<br />
Seperti mana aku, mungkin kalian juga sedang berdepan dengan situasi yang sama. Di depan jalan-jalan hidupmu sarat pilihan, seiring dengan kedewasaanmu engkau akan semakin terbuka akal fikiran, memilih jalan hidup yang kau mahu di hujungnya akan bisa membahagiakan. Ketahuilah setiap pilihan yang kau ambil itu akan ada natijahnya, akan terselit dugaan dan pancarobanya, juga terlalu banyak hikmah yang akan kau pelajari, terpulang daripada dimensi seperti apa yang kau mahu cernakan ia dalam benak jiwamu sendiri.<br />
<br />
Di saat engkau memilih untuk berubah, daripada seorang yang kosong hala tuju, kau mahu matlamat yang jelas akan haluan hidup dan matimu, maka di saat itu juga satu per satu hakikat dunia akan tersingkap di depan mata, lalu menerjah nurani dan minda. pada saat itu kau akan mengenali siapa dirimu, siapa sahabat dan musuhmu, kau akan tahu jelas siapa yang selama ini mendukung dan siapa yang selama ini hanya menabur janji palsu, untuk terus kekal bersamamu mengharungi onak liku.<br />
<br />
Mungkin saja kau akan hilang teman akrabmu, kau malah akan dipersoalkan atas setiap pilihan dan perubahanmu. yang mana memahami akan menghormati dan setia di sisi, menerima engkau seadanya dari segala segi, dan itu boleh dikira dengan jemari, terlalu sedikit. Bagi yang tidak mengerti akan terus menghukum keji dirimu tanpa henti.<br />
<br />
Ada yang berkata perubahanmu menuju Tuhanmu hanyalah satu propaganda untuk kau menutup cela dirimu. Malah ada juga yang menuduh engkau hipokrit dan berpura-pura baik dengan menggunakan agama dan pakaian Ismalikmu untuk memburu perhatian dan puji-pujian manusia.<br />
<br />
Ada juga yang berkata engkau bukan pelajar agama untuk berimej seperti itu. Engkau tidak fasih al-Quran dan bahasanya untuk berpakaian seperti itu. Malah masa silammu yang dulu tak sudah-sudah dibuka dan diungkit-ungkit, sebagai hujah kau tidak layak memiliki peribadi seperti apa yang kau pamerkan hari ini. Mereka juga tidak akan melihat perubahanmu itu adalah atas proses pembelajaranmu yang masih bertatih meraih cinta Ilahi, bahkan mereka melihat bahawa bagaimana rupa engkau hari ini adalah satu riak yang konon sempurna, lantas meletakkan prejudis, "luarannya saja Islamik, dalam hati masih jahil dan penuh kepalsuan."<br />
<br />
Bagaimana perasaanmu, jika saban waktu kau dihidangkan dengan tohmah nista seperti ini, bukan sahaja dalam kalangan teman taulanmu, malah juga dalam kalangan anggota keluargamu? Pastinya di hatimu itu terasa seperti dilapah mentah-mentah, luka berdarah tak terkata. Terasa hidupmu kosong penuh derita. Kau merasa sendirian di setiap ceruk kakimu melangkah, dalam riuh rendah hanya sunyi sepi jadi teman bicara. Kau terkapai-kapai dalam banjir air mata, tiada yang mendengar, tiada yang mahu bertanya apakah kau baik-baik saja? kau tak apa-apakah? Dalam rapuh hatimu kau mahu ada yang mendengar keluh kesah, menemani kala hilang arah, kau mahu mengadu tetapi tiada yang endah. Terasa seperti tersungkur tetapi tiada tangan sudi menghulur, membantu kau bangkit semula. Terasa juga seperti sendirian kau ditinggalkan di tanah gersang, tak berpenghuni, gelap gelitanya dunia.<br />
<br />
BEGITULAH AKU!<br />
BEGITULAH HAKIKAT YANG MENIMPA DIRIKU..<br />
<br />
Berat rasanya beban ujian yang kuterima. Kadang kubertanya sendiri, kenapa begini? Di manakah lagi silapnya? semakin aku berusaha mahu kembali dan mencari jalan pulang, semakin aku terasa jauhnya kasih sayang Tuhan terhadapku. dan pernah juga sekali sekala terlintas dalam hatiku, mungkin aku tidak sesuai menjadi baik, mungkin aku tidak layak. Mungkinkah aku hanya layak diam di takuk lama, menjadi diriku yang kabur sesat mencari arah?<br />
<br />
Lama aku bungkam.<br />
Lama aku diam.<br />
Aku kaji diriku,<br />
di mana silapnya,<br />
di mana bengkoknya,<br />
apa lagi yang tidak kena??<br />
<br />
Lantas bicara sepiku menampar kalbu.<br />
Sedarlah!!<br />
Tuhanmu sedang mengajakmu berbicara.<br />
Dia sedang menjawab setiap yang kau tanya.<br />
Dia sedang memberi apa yang kau minta.<br />
Kau minta bahagia,<br />
Kau minta ditunjukkan jalan menuju Dia.<br />
Sungguh apakah wujud jalan singkat ke syurga?<br />
Siapa engkau mahu meraih kesenangan dan kemuliaan percuma?<br />
Duhai jiwa yang mengimpikan solehah..<br />
Sungguh di dunia ini penjara<br />
bagi mereka yang dahagakan cinta yang Maha Esa<br />
sungguh iktikad imanmu tiada makna<br />
andai kau menolak untuk diuji barang seketika.<br />
<br />
Toleh sebentar kepada intisari silam<br />
Apakah ada kau temukan<br />
Orang yang mahu mati gembira<br />
hidupnya senang lenang??<br />
Apakah ada kau temukan<br />
Orang yang mahu mati gembira<br />
Tiada ujian yang bertandang?<br />
<br />
Ada.. semuanya ada..<br />
Tiada yang mudah dalam mengejar akhirat.<br />
Ada harga yang mesti kau bayar.<br />
Mungkin saja sesuatu yang kau cinta selama ini terpaksa kau tinggalkan<br />
atau ia pergi sejauh-jauhnya meninggalkan..<br />
tetapi andai yang kau cinta itu tidak Allah redha<br />
lalu kau tinggalkan semata-mata kerana Dia,<br />
pasti akan ada ganti yang Allah sisipkan untukmu<br />
yang jauh lebih baik,<br />
dan yang jauh lebih indah.<br />
<br />
Justeru andai kau melihat ujian bukan sebagai musibah <br />
bukan bantaian takdir yang menerpa,<br />
bukan juga sebagai kifarah dosa semata,<br />
bahkan tiada lain adalah kerana kasih-sayang-Nya<br />
percayalah segala rasa sakit itu akan hilang<br />
sepertimana hilangnya kabus ketika matahari memancar sinarnya<br />
seperti dingin air yang menghapus dahaga<br />
seperti hujan yang menghalau pergi debu semesta..<br />
<br />
Sabarlah, teguhlah..<br />
yang kau lakukan ini sudah betul..<br />
telah kau bulatkan tekadmu memilih Dia,<br />
maka yang pahit hanyalah seketika<br />
kerana begitulah sifat dunia dan segala isinya.<br />
dan yang sebenar-benarnya manis<br />
letaknya di syurga..<br />
<br />
Hilangkan dukacita.<br />
Allah ada bersama kita..<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Ummu Hurairahttp://www.blogger.com/profile/05827967223134081672noreply@blogger.com0